Pohon waru
Pohon waru (Hibiscus tiliaceus L.) termasuk dalam suku malcaceae. Tumbuhan tropis berbatang sedang ini biasa tumbuh dipinggir jalan sebagai perindang maupun didekat pesisir atau ladang.
Tanaman waru ini bila tumbuh hanya pada daerah yang subur maka batangnya akan tumbuh lurus akan tetapi bila tumbuhnya ditanah yang tidak subur maka batangnya akan membengkok dan percabangan serta daunnya bisa mencapai ketinggian 5-15 meter.
Batangnya berkayu bulat bercabang dan warnanya cokelat. Daunnya bertangkai dan tunggal dengan membentuk jantung atau bundar telur dengan diameter 20 cm. Pertualangan menjari dengan warna hijau sedangkan bagian bawah daun berambut abu-abu rapat. Bunganya berdiri sendiri dengan 2-5 dalam tandan bertaju 8-11 buah. Berwarna kuning denan ungu pada pangkal bagian dalam dan berubah menjadi kuning merah dan akhirnya menjadi kemerah-merahan. Mempunyai buah berbentuk bulat telur berambut lebat beruang lima dan panjang sekitar 3 cm dengan warna coklat. Bijinya berwarna coklat muda dengan ukuran kecil. Didaerah tertentu daun waru sering dijadikan sayuran ataupun kulit dari kayunya yang berserat bisa dijadikan sebuah tali. Dalam mengunkan tanaman waru sebagai pengobatan luar dengan cara digiling dan diborehkan ketubuh yang sakit dan pengobatan dalam dengan cara meminum dengan merebus terlebih dahulu. Tanaman waru mengandung saponin, flavonoida dan polifenol dan tanin.
Khasiat waru
Ambillah 1 jari akar waru dan cucilah hingga bersih kemudian tambahkan dua akar tanaman tapak liman. Kedua bahan tersebut direbus dengan menggunakan air kurang lebih 3 gelas hingga mendidh dan airnya tinggal tersisa 11/2 gelas. Angkat dan dinginkan untuk kemudian disaring. Bagilah ramuan tersebut menjadi 3 bagian untuk diminum pagi, siang, sore hari.
Ambillah 10 lembar
daun waru yang masih segar kemudian potong-potonglah seperlunya. Masukkan 3 gelas air bersih kedalam panci perebusan bersama
daun waru dan rebus hingga mendidih dan air terisisa setengahnya, Angkat dan dinginkan untuk keudian disaring dan bagilah ramuan tersebut menjadi 3 bagian untuk diminum pada waktu pagi, siang dan sore hari.
Ambillah 12
daun waru yang masih hijau segar, 10 lembar daun mengkokan, 1 genggam tanaman urang-aring, 1 lembar daun pandan wangi. Bahan tersebut dicuci hingga bersih. Dan tambahkan pula sedikit minyak wijen dan 10 biji kemiri yang telah dibakar terlebih dahulu. semua bahan tersebut direbus dengan menambahkan sedikit air dan biarkan air tersebut menguap dan tinggal minyaknya yang terisa. Ambil minyak yang tersisa dan biarkan dingin. Setelah itu oleskan pada rambut dengan memijit-mijit kulit kepala agar minyak dapat diserap hingga akar-akar rambut.
Ambillah 5 lembar
daun waru yang masih segar dan cucilah hingga bersih, kemudian tambahkan adas dan pulosari secukupnya. Bahan tersebut kemudian digiling hingga halus dan tercampur rata. Ambilah adonan tersebut untuk ditapalkan atau diturapkan pada bisul dan sekelilingnya dan kemudian balut dengan kain perban agar ramuan tersebut tidak mudah jatuh. Gantilah ramuan tersebut 2-3 kali sehari.
- Berak darah dan lendir pada anak
Ambillah 7 lembar
daun waru yang masih muda atau yang masih kuncup dan cucilah hingga bersih dari segala macam kotoran. Kemudian tambahka setengah cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Air yang kental tersebut kemudian dicampur dengan gula aren kurang lebih sebesar kacang tanah sambil diaduk hingga larut. Peraslah dan saring dengan menggunakan sepotong kain yang halus dan bersih untuk diambil airnya dan minumlah air saringan tersebut sekaligus.
semoga bermanfaat baca juga
manfaat dan khasiat daun tumbuhan pegagan
0 Response to "khasiat dan manfaat daun pohon waru"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dengan bijak dan membangun dan tetap salalu menjungjung dengan komentar yang baik :) juga terima kasih atas kunjungannya di blog artikel terbuka