Gejala-gejala ketegangan jiwa

Gejala-gejala ketegangan jiwa
Gejala-gejala ketegangan jiwa

Pada umumnya, suatu ketegangan jiwa tidaklah berlangsung secara mendadak namu berangsur-angsur dalam jangka waktu yang tidak bisa ditentukan. Oleh sebab itu gejala ketegangan jiwa pada tahap dini sulit diketahui dengan pasti. Bahkan, si penderita sendiri mungkin tidak menyadarinya, karena masalahnya memang belum mengganggu kejiwaan atau kegiatan rutinnya.
Pada tahap berikutnya, apabila beban jiwa maupun kekecewaan makin meningkat dan berkepanjangan, maka si penderita akan mulai menunjukkan gejala-gejalanya, yaitu suatu perbuatan atau tindakan yang lain dari kebiasaannya sehari-hari.
Dalam hal ini, gejala-gejala yang ditampilkan tidaklah sama bagi setiap orang, tergantung bagaimana kharakter dan tipe orang itu.
Pada umumnya, untuk mereka yang tergolong ambisisus dan agresif, kelainan perbuatannya jelas dan spontan, sehingga mudah untuk diketahui. Biasanya pada tahap ini, mereka yang ambisius dan agresif akan selalu mengeluh menyatakan kekecewaannya kepada lawan bicaranya, baik itu teman, atasan, maupun bawahannya yang bisa diajak bicara.
Sedangkan untuk mereka yang tergolong pendiam dan rilek, gejala yang ditampilkan adalah sebaliknya. Sekali-kali ia mengeluh juga, namun tidak kepada sembarang orang. Hanya kepada teman atau orang dekat yang dipercayanya saja. Dalam banyak hal, dia justru menjadi lebih pendiam atau menutup diri, sehingga kadang-kadang bagi orang tua atau atasannya sulit untuk mengetahui apa sebenarnya masalah yang menjadi beban pikirannya.
Pada tahap berikutnya lagi, apabila beban pikiran dan kekecewaannya makin memuncak, maka si penderita akan merasa lebih tertekan lagi, sehingga dapat menyebabkan stres atau ketegangan kejiwaan ini sering pula disebut dengan istilah keletihan jiwa atau keletihan mental, di mana memenag kondisi jiwanya sangat letih karena menaggung beban berat yang terus menerus dan belum bisa menemukan jalan keluarnya. Kondisinya jiwa stres ini merupakan kondisi kejiwaan yang sangat labil sekali, sehingga sering kali menimbulkan kejutan karena perbuatan atau tindakannya yang sungguh di luar dugaan.
Adapun gejala-gejalanya secara umum adalah sebagai berikut:
  1. Badan tidak pernah merasa segar. Pikiran kacau dan tertekan. Selalu merasa cemas, gelisah dan hati gundah, sehingga pribadi terasa pecah-pecah.
  2. Mudah tersinggung dan mudah marah, sehingga sering marah-marah tidak pada tempatnya.
  3. Syaraf menjadi tegang dan sering gugup. Kadang-kadang disertai dengan kelainan pisik: Kepala terasa berat, dan sering sakit kepala.
  4. Mudah dirundung rasa sedih dan rasa cemas yang berlebih-lebihan.
  5. Jnatung berdebar cepat, dan sering gugup bila harus bicara di depan umum, atau sering keliru mengucapkan kata-kata.
  6. Kehilangan daya kontrol, dan ingatan melemah.
  7. Kesadaran berkurang, dan daya reaksi menjadi lambat.
  8. Sukar diajak bicara, kehendaknya menjadi lemah dan tidak stabil. Tindakannya sering-sering bukan berdasarkan pikiran, melainkan naluri.
  9. Merasa tidak berharga atau merasa rendah diri yang berlebih-lebihan. Dalam hai ini si penderita seolah-oalh masuk dalam suatu penjara yang dibuatnya sendiri.
  10. Salah satu gejala yang khas dari penderita stres berat adalah tidur meringkuk, seperti terkena rasa sakit yang hebat.

baca juga apakah stres juga menyerang atasan  

1 Response to "Gejala-gejala ketegangan jiwa"